Tuesday, October 28, 2008

SURAT TERBUKA UNTUK KAUM MISKIN JAWA TENGAH

Kawan kawan, sengaja kutulis monograf ini untuk kalian agar kalian mengerti dan mati memilih mati saja lewat bunuh diri. Maaf, mungkin ini terlihat kejam, tapi menurut ku lebih kejam ketika aku membiarkan dirimu berlarut dalam kepedihan dan penderitaan akibat penyakit yang telah lama kalian derita.
Kalian harus tahu, DPRD Jawa Tengah bukan lagi milik kalian lagi. Mereka kini sudah menjelma Dewan Penghianat Rakyat Daerah Jawa Tengah. Mereka melupakan kalian, manusia yang dulu mengangkat mereka dalam posisi terhormat. Hanya karena ingin menggenjot penerimaan PAD tahun 2009, mereka tega menerbitkan Peraturan No. 37/2008 yang isinya menyetujui kenaikan tarif rumah sakit hingga 400%. Dan kenaikan itu hanya untuk tarif kelas III, kelas untuk orang seperti kalian, manusia manusia miskin.
Mereka berlindung pada Jamkemnas, dan berharap semua baik baik saja. Padahal mereka tahu distribusi Jamkemnas tidak berjalan sesuai mestinya, masih banyak yang tidak sesuai sasaran.
Satu lagi kawan, mungkin DPRD Jawa Tengah memang sengaja membuat kalian cepat mati, karena jika kalian mati maka otomatis jumlah penduduk miskin yang ada di Jawa Tengah akan menurun. Membanggakan bukan.
Apakah kau berpikir kenapa hanya kelas tiga yang mengalami kenaikan gila gilaan itu, bukan kelas I (VVIP) dan kelas II (VIP) padahal kelas inilah yang terdiri dari konglomerat dan orang orang kaya yang ketika harus membayar biaya tagihan rumah sakit, mereka tentu mampu melaksanakan kewajibannya.
Namun…sayang…
Walau kalian begitu menderita menggelepar, ditindas, dan didzalimi hanya sedikit yang ber empati kepadamu.
Kami ? Mahasiswa? Ahh kalian bergurau. Kami terlalu sibuk meningkatkan kapasitas otak kami, bersenang senang dengan pacar pacar kami, atau sibuk membuat PKM dan LKTM yang kadang kami bingung untuk apa? Begitu menang ya sudah..
Demonstrasi ? sudahlah, kami lama meninggalkan perjuangan heroic itu, melelahkan, kami capek berteriak tampa didengar. Pun ketika kami sudah lulus dan butuh uang untuk membiayai anak istri, kami lebih memilih mengalah pada realitas daripada berpegang teguh pada kata idealita yang sering kami dengungkan semasa jadi mahasiswa.
Kawan kawan miskin Jawa Tengah, rajinlah menabung karena kelak kalian harus membayar cicilan tanah makammu sendiri yang amkin mahal dan tak terjangkau. Jika sempat, berdoalah, semoga Indonesia sudi melahirkan kan kembali generasi yang bersimpati pada kalian dan berjuang menghancurkan mental penindas, kapitalistik, individualistis serta feodalistis yang kini telah terlanjur mendarah daging di setiap aspek kehidupan Indonesia.

Semarang,10 oktober 2008
Capung dewangga

No comments: