Friday, October 17, 2008

pemuda islam : masa depan itu

kepada mujahid benteng kebenaran
selalu rindu akan lahir kejayaan
kepada pewaris tahta nan gemilang
menapak tegak menyosong masa depan……

Salah satu bait syair yang dinyanyikan Izzis itu kiranya cukup untuk menyadarkan kita , selaku pemuda Islam untuk terbangun dari tidur panjang. Segera menciptakan “the Sleep Giant” yang ada di jiwa jiwa Muslim. Sudah terlalu lama kita terlena keindahan ajaran ajaran selain Islam, tenggelam dalam pergaulan kebarat baratan yang ternoda kemaksiatan.
Dari bait diatas, jelas terlihat bahwa Islam belum dalam kondisi mapan. Masih belum berjaya, belum gemilang, dan masih terbelakang dari negara yahudi, kristus, bahkan Thionghoa. Palestina yang merupakan negeri suci para nabi sampai saat ini masih terinjak injak oleh Zionis Israel, Muslim Chechnya masih terbantai, dan bahkan muslim di Ambon, Indonesia, masih terus berperang demi terjaganya eksisitensi sebagai muslim. Padahal dalam Al Quran telah dinyatakaan bahwa Muslim adalah sebaik baiknya generasi. Itu berarti takdir kita bukan untuk menjadi pecundang, melainkan pemimpin yang mengatur dunia dengan konsep rahmatan lilallamin .
Bersatunya gerakan penghancur Islam seharusnya menjadikan kita kembali terjalin dalan indahnya persatuan Islam. Sebab kebaikan yang tak terstruktur pasti akan dengan mudah dihancurkan. Itu sudah sunattulah. Karena perjuangan ini bukalah perjuangan yang dengan mudah dilaksanakan, melainkan sungguh sangat berat, membutuhkan nafas panjang dan persaudaraan untuk bisa berenang melewati samudera terpanjang di jagat raya.
Islam bukannlah agama yang lemah lembut ketika terjadi kedzaliman, ketika penjajahan melukai jiwa jiwa manusia muslim. Islam adalah agama dengan semangat perjuangan nya lebih daripada singa yang kelaparan. Berani menembus berapapun tebalnya tembok kebatilan itu. Islam bukanlah agama yang ikhlas menerima hinaan. Islam adalah agama yang memberikan jalan Jihad untuk meraih kembali harga diri yang telah lama terinjak injak.
Manusia yang mengemban amanah untuk menjadi pewaris tahta nan gemilang, menjadi Agent of Islam tak lain dan tak bukan adalah pemuda Islam yang memiliki kemampuan diri sebagai sebagai Syaikh, guru, ayah, dan sebagai pemimpin. Posisi Syaikh dalam hal pendidikan ruhani; posisi guru dalam hal pengajaran; posisi ayah dalam hal ikatan hati; dan menjadi seorang pemimpin dalam aspek penentuan kebijakan politik maupun militer.
Ketika sifat sifat telah terhimpun dalam jiwa pemuda muslim maka salah satu prasyarat untuk mencapai kegemilangan Islam tercapai. Masih banyak sekali aspek lain yang harus segera diciptakan. Keikhlasan, keteguhan, dan kepercayaan adalah contoh aspek lain yang sejalan harus segera dibentuk. Pelan tapi terarah.
Allah berfirman,
“mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan ) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang orang kafir itu benci. Dialah yang mengutus Rosul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dia memenangkan di atas berbagai agama, meskipun orang orang musrik benci” (As Shaf:8-9)
Mereka yang yakin akan mampu melumat Islam adalah para pemimpi. Seorang penghayal. Betapa hancurnya Islam akibat misi penghancuran yang mereka lakukan, Islam akan bangkit. Pasti. Sejalan terlahirnya pemuda pemuda Islam yang rela mengorabnkan jiwa dan harta mereka demi terlaksana jual beli dengan Allah. Surga lebih dicintai daripada dunia dengan segala keindahan.


Aku yang masih dalam perjalanan,
Capung Dewangga

No comments: