Monday, June 23, 2008

KETIKA DEMOKRASI TAK MEMILIKI PANUTAN

Berawal dari keteladanan kata Nabi Muhammad SAW, setiap buah berasal dari bibit yang unggul. Kreativitas, kepercayaan, kerjasama, dan saling menghormati menjadi instrument penting dalam pembentukan keteladanan ini. Tingkah laku lebih merasuk dalam pikiran setiap manusia dibandingkan dengan kata kata yang menghambur dari mulut.

Perilaku demokrasi dalam pengambilan keputusan adalah hal dasar yang harus dicontohkan oleh setiap individu, baik mahasiswa, karyawan bahkan jajaran pimpinan Universitas. Tidak mungkin ketika mahasiswa harus berperilaku demokrasi namun jajaran pimpinan tidak mencontohkan bagaimana seharusnya demokrasi dilaksanakan.

Inilah yang sekarang dirasakan oleh aktivis lembaga kemahasiswaan di Universitas Negeri Semarang. Tidak ada kepercayaan, saling menghormati, ataupun pembelajaran kreativitas lagi. Setiap keputusan tak lagi diputuskan dengan cara dewasa.

Paling tidak mekanisme pelaksanaan Pengenalan Mahasiswa Baru menjadi bukti dari hilangnya budaya demokrasi. Pihak rektorat dan fakultas dengan sepihak menunjuk Pembantu Rektor I dan para Pembantu Dekan I untuk menjadi ketua panitia Program Pengenalan Akademik (OKKA ?) tanpa ada proses dengar pendapat dengan Lembaga Kemahasiswaan di Unnes.

Semua acara dan materi dalam PPA (OKKA ?) ditentukan oleh pimpinan universitas dan fakultas, sama sekali tidak ada musyawarah. Pun ketika lembaga Kemahasiswaan mencoba untuk berkerja sama dengan mengirimkan surat permohonan audiensi, sama sekali tidak ada tanggapan.

Tidak berlebihan jika kemudian lembaga kemahasiswaan terpaksa “ mengajarkan” demokrasi pada para pengambil kebijakan melalui demonstrasi, tidak kurang ajar kiranya mahasiswa memanggil rektornya untuk turun dari lantai tiga rektorat dan bersama sama menentukan sisi terbaik dari PPA (OKKA ?).

Orang tua menyayangi yang muda, dan yang muda menghormati yang tua. Jangan sampai ada kepincangan moral. Sikap otoriter dan tiran tidak selayaknya hinggap di jiwa jiwa inteletual dan akademisi. Sudah saatnya semua belajar. Apa dan bagaimana seharusnya demokrasi di wujudkan.

Capung Dewangga 240608

Menteri Luar Negeri BEM KM UNNES

No comments: