Friday, June 20, 2008

SPL UNNES, otak korup penguasa unnes

Salam Kebenaran !!!
Merdeka !!
Kawan, pendidikan adalah hak setiap manusia yang dilahirkan, demi Tuhan. Pun begitu Soekarno lebih dari 50 tahun yang lalu sudah merasakan betapa pentingnya pendidikan sebagai sarana pembangunan rakyat, bangsa, dan Negara.
Memanusiakan manusia, adalah hakikat dari pendidikan. Membebaskan manusia dari ketidak adilan, melepaskan setiap himpitan penjajahan, baik ekonomi, budaya, dan politik.Sang begawan Ki Hadjar Dewantoro telah berprinsip dalan etika tutwuri handayani- nya, bahwa hidup adalah pendidikan, tak lain tak bukan.
Namun, apa yang terjadi ketika pendidikan yang merupakan variabel pembebas ternyata jadi variabel penghambat kemajuan dan juga mengencangkan ikatan penjajahan? Mungkin, Universitas Negeri Semarang patut dijadikan contoh penghianatan pendidikan terhadap anak didiknya sendiri.
Kawan, tahukah engkau jika di Unnes tengah terjadi proses diskriminasi dalam mengenyam pendidikan tinggi. SPMU yang seharusnya menjadi sarana penyaring calon mahasiswa UNNES yang memiliki prestasi ternyata berubah menjadi mesin penghapus impian sang petani miskin, tukang angkut sampah, pedagang kaki lima, dan juga buruh yang gajinya sebatas UMR (sekitar 800 ribuan perbulan) untuk menyekolahkan anaknya agar tidak menjadi miskin seperti orang tuanya.
Jumlah uang masuk yang harus dibayar jika ingin menjadi mahasiswa UNNES adalah minimal Rp. 5.000.000,00. bahkan untuk makan saja rakyat miskin harus hutang sana sini. Apakah orang miskin masih harus menerima pahitnya penjajahan di negerinya sendiri ?
Kawan, dalam hati pastilah kita masih memiliki secuil hati nurani. Apa yang kita lakukan jika kita, kawan, adik, atau saudara kita yang merasakan ketidak adilan ini? Diam tetap bergumul dengan buku teks kita, merasakan hembusan semilirnya kipas angin di kelas kita atau tersentak melihat penindasan ?
Kawan, bersama kita kepalkan tangan kita, proklamasikan kebebasan kita. Melawan penindasan. Bukan saatnya lagi kita melihat siapa dia, apa ideologinya, apa agamanya. Tak perlu !!! Kita bersatu bukan karena apa apa . Kita bersatu karena hati nurani yang menyatukan .
Merdeka Kawan Kawan !!!

1 comment:

Yuniar said...

bang mampir ke coretanpojok.blogspot.com